Banner

Kamis, 16 Desember 2010

Belajar Dari Kepemimpinan Ceng Ho

By : M. Rusdi



Laksamana Ceng Ho adalah bahariwan besar,memimpin 200 kapal dan 27.000 awak kapal untuk melakukan tujuh kali ekspedisi mengarungi jarak lebih dari 50.000 kilometer adalah prestasi yang Fenomenal.Hal itu memperlihatkan kepiawaian pemimpin yang disertai managerial skill yang tinggi. Dia tentu memiliki Visi yang kuat dan termasuk pada pengikutnya, ( Shared Vision ), sehingga ia mampu memobilisasi pengikutnya dalam koordinasi yang bagus.
Misi yang di embannya tergolong mulia, yaitu sebuah misi untuk menunjukan keagungan dinasti Ming dan tingginya kebudayaan Tiongkok. Berikut adalah sifat dari Kepemimpinan dari Laksaman Ceng Ho :
  • RESPEK
Dalam menjalankan misinya, ia mengedepankan pendekatan Multikulturalisme. Dia menghormati perbedaan kultural yang dianut masyarakat setempat, berupa bahasa,pola pikir,agama dan lain - lain. Respek atas perspektif lain ini membantunya memotret situasi dengan tepat dan cepat ( quick to see. Sikap ini mendatangkan pemahaman dan kearifan dalam menyikapi perilaku dan sikap dalam konteks budaya yang berbeda Quick to Learn.
Hal ini menjadi faktor yang meningkatkan fleksibelitas dalam bertindak, quick to decide. dan berinteraksi sehingga terbinanya hubungan yang erat tanpa mengesampingkan pencapaian hasil. Pemimpin dituntut bekerja keras lebih  dari penggunaan kekerasan, dia harus dapat meyakinkan anak buahnya bahwa cara ini dapat berhasil. Dengan berbagai tantangan dan cobaan, dia harus dapat memupuk keyakinan itu dan memelihara semangat untuk berusaha mencapainya.
  • TENAGA PENGGERAK
 Sebagai pemimpin,komitmenya menjadi acuan dalam menggerakan komitmen anak buahnya. Dari perjalanan waktu untuk mencapai tujuan selalu berhadapan dengan perubahan, baik perubahan internal maupun eksternal.Kadang perubahan itu bersifat ekstrim sehingga menimbulkan krisis yang dapat menimbulkan keraguan dan pesimisme.
Sebagai seoarang pemimpin untuk mencapai tujuannya, dia harus menanamkan rasa antusiasme kepada seluruh anak buahnya. Kemampuan memotivasi, memberi teladan dan memberi inspirasi menjadi tuntutan yang wajib bagi seorang pemimpin. Secara nyata toleransi dan empati ditunjukannya dalm banyak hal, bukan sebatas retorika belaka.

  • PENUH PERHATIAN
Ada cerita menarik saat Ceng Ho berkunjung ke Majapahit, yang saat itu sedang dilanda perang saudara. Ketika berada di pantai utara jawa, wakil dari laksaman cengho, Wang Jing Hong, menderita sakit keras. beberapa sumber menyebutkan ia menderita cacar air, mengingat kondisi kesehatan orang kepercayaannya, Cheng Ho menurunkannya di pelabuhan Simongan, Semarang.
Di situ Wang Jing Hong dirawat dalam sebuah goa, untuk menghindarkan penyakit ke anak buahnya yang lain. Bahkan, menurut  beberapa sumber menceritakan bahwa dengan tangannya sendiri Ceng Ho merawat dan meramu obat - obatan untuk anak buahnya itu.Selama merawat Wang Jing Hong, kendali Armada dia serahkan pada orang yang di tunjuknya. Padahal dengan kekuasaannya, mudah saja bagi laksamana Ceng Ho untuk menunjuk anak buahnya untuk merawat Wang Jing Hong, sementara ia tetap memimpin armada lautnya.
Bayangkan, Seoarang laksamana, yang memimpin pasukan lebih dari 20.000 orang, begitu memperhatikan orang kepercayaannya.
  • WAKTU YANG TEPAT
Saat Kondisi Wang Jing Hong membaik, Ceng Ho meninggalkannya berikut 10 awak kapal untuk menjaganya. Dia kembali memimpin armadanya untuk melaksanakan misi utama yang diembannya, setelah memastikan bahwa wakilnya ini dalam kondisi aman dan tinggal menunggu pemulihan saja.
Integritas kepemimpinan Ceng Ho yang ditunjukan dalam kepeduliannya terhadap Wang Jing Hong sebagai wakilnya sangat dirasakan oleh semua anak buahnya. Sebagai gantinya, ia tidak hanya mendapatkan Respek, tetapi Totalitas dari seluruh anak buahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar